Surat Tukang Buah yang patah hati:
'Wajahmu memang MANGGIS,
Watakmu juga MELON-kolis,
Tapi hatiku NANAS karena cemburu,
SIRSAK napasku,
Hatiku ANGGUR lebur,
Ini DELIMA dalam hidupku,
Memang ini juga SALAKKU,
Jarang APEL malam minggu,
YA TUHAN,
Mohon BELIMBING-MU,
Kalo memang PERPISANGAN ini yang terbaik untukku,
SEMANGKA kau bahagia dengan yang lain...
SAWOnara....'
Dari : DURIANto
Surat balasan dari kekasihnya yang ternyata Tukang Sayur:
'Membalas KENTANG suratmu itu,
BROKOLI sudah kubilang,
Jangan tiap datang rambutmu selalu KUCAI,
JAGUNGMU gak pernah dicukur.
Disuruh dateng malam minggu, eeehhh nongolnya hari LABU.
Ditambah kondisi keuanganmu makin hari makin PARE,
Kalo mau nelpon aku aja mesti ke WORTEL .
Terus TERONG aja,
Cintaku padamu sudah lama TOMAT...
Jangan KANGKUNG aku lagi,
CABEE deeeeehhhhh!!!#:-s;).:)
sumber : dari milis tetangga, sudah diedit seperlunya
'Wajahmu memang MANGGIS,
Watakmu juga MELON-kolis,
Tapi hatiku NANAS karena cemburu,
SIRSAK napasku,
Hatiku ANGGUR lebur,
Ini DELIMA dalam hidupku,
Memang ini juga SALAKKU,
Jarang APEL malam minggu,
YA TUHAN,
Mohon BELIMBING-MU,
Kalo memang PERPISANGAN ini yang terbaik untukku,
SEMANGKA kau bahagia dengan yang lain...
SAWOnara....'
Dari : DURIANto
Surat balasan dari kekasihnya yang ternyata Tukang Sayur:
'Membalas KENTANG suratmu itu,
BROKOLI sudah kubilang,
Jangan tiap datang rambutmu selalu KUCAI,
JAGUNGMU gak pernah dicukur.
Disuruh dateng malam minggu, eeehhh nongolnya hari LABU.
Ditambah kondisi keuanganmu makin hari makin PARE,
Kalo mau nelpon aku aja mesti ke WORTEL .
Terus TERONG aja,
Cintaku padamu sudah lama TOMAT...
Jangan KANGKUNG aku lagi,
CABEE deeeeehhhhh!!!#:-s;).:)
sumber : dari milis tetangga, sudah diedit seperlunya
No comments:
Post a Comment